<b>di Kuala Lumpur</b> - <b>Pancing</b> Mania Blog - <b>Pancing</b> Mania Blog - Memancing di Kuala Lumpur |
- <b>di Kuala Lumpur</b> - <b>Pancing</b> Mania Blog - <b>Pancing</b> Mania Blog
- <b>Memancing di</b> Kuala - <b>Pancing Kuala Lumpur</b> - Blogger
- Tempat <b>Memancing</b></b> <b>di Kuala Lumpur</b> - <b>Memancing di</b> Kuala
| <b>di Kuala Lumpur</b> - <b>Pancing</b> Mania Blog - <b>Pancing</b> Mania Blog Posted: 07 May 2012 12:00 AM PDT Bagi pecinta olahraga memancing, pergi ke tengah lautan tidak menjadi masalah asalkan bisa memperoleh ikan yang besar. Namun, tidak semua perairan di Indonesia memiliki ikan besar yang cocok untuk dipancing. Berikut daftar tempat memancing favorit di Indonesia 1. Pelabuhan Ratu, Jawa Barat Kawasan Pelabuhan Ratu sering disebut sebagai tempat memancing dengan infrastruktur terbaik di Indonesia. Di kawasan ini, tersedia penyewaan kapal untuk memancing yang dilengkapi dengan GPS dan fish finder. Dengan ditemani dengan anak buah kapal yang berpengalaman, Anda bisa melempar kail di dua tempat unggulan di sekitarnya, yaitu di Pantai Malimping dan Perairan Binuangeun. 2. Perairan kepulauan Mentawai, Sumatera Barat Berbeda dengan spot memancing di Pelabuhan Ratu, Perairan di Kepulauan Mentawai belum dilengkapi infrastruktur yang lengkap. Sehingga Anda harus menyewa kapal nelayan untuk bisa sampai ke tengah laut. Perairan Kepulauan Mentawai tergolong memiliki ikan dengan kategori baik. Banyak ikan-ikan berukuran sedang hingga besar hidup di sini. Namun, Anda harus hati-hati, sebab kadang angin bisa berhembus sangat kencang dan akan menyulitkan Anda. 3. Laut Fak-fak, Papua Barat Laut Fak-fak merupakan surga untuk memancing ikan tuna di Papua Barat. Laut dengan kedalaman mencapai 1.000 meter ini menyimpan ribuan ikan tuna yang beratnya bisa mencapai 90 kg. Di sini tersedia banyak resort yang menyewakan kapal untuk memancing lengkap dengan para ABK. Waktu terbaik untuk memancing di Laut Fak-fak adalah pada bulan Nopember. 4. Laut Banda, Maluku Laut Banda merupakan spot paling favorit di perairan Maluku. Kawasan ini memiliki zona drop off yang menjadi rumah bagi ikan-ikan berukuran jumbo. Kawasan ini sudah didukung dengan fasilitas yang baik. Tersedia banyak tempat penyewaan kapal dan ABK untuk membantu Anda memancing ke tengah laut. 5. Perairan Pulau Biak, Papua Barat Selain Laut Fak-fak, perairan Pulau Biak juga menjadi tempat mancing favorit di Papua Barat. Ombaknya yang tenang dan arah angin sering berubah membuat teknik popping, jingging, dan trolling cocok sekali diterapkan di sini. Pulau Biak juga memiliki banyak resort yang menyediakan kapal untuk memancing. Namun, sepertinya Anda harus reservasi sebelum berangkat karena banyaknya minat para pemancing di sini. 6. Perairan Pulau Weh Sabang, Aceh Tidak hanya kawasan Indonesia bagian timur saja yang menjadi surga bagi para pemancing. Di Aceh juga terdapat tempat favorit memancing yang terletak di Perairan Pulau Weh Sabang. Walaupun infrastruktur memancing belum cukup memadai, perairan ini tetap dikunjungi banyak pemancing. Target utama adalah di sekitar karang Pulau Silaku. 7. Perairan Pulau Karimunjawa, Jawa Tengah Selain menjadi surga penyelaman, Pulau Karimunjawa juga dijadikan spot favorit untuk memancing. Anda bisa mulai melempar mata pancing dari Pulau Karimunjawa hingga ke perairan Jawa Timur. Di sana terdapat ikan-ikan besar yang sangat cocok untuk melatih ketangkasan Anda dalam memancing, seperti ikan tenggiri, ikan kakap, ikan giant travelly, ikan tuna, dan lain-lain. Sayangnya, di sini belum dilengkapi dengan fasilitas memancing yang memadai. Memancing ikan untuk menyalurkan hobi memang tidak ada salahnya. Namun, alangkah baiknya jika Anda tetap menjaga kelestarian ekosistem alam bawah laut Indonesia.  |
| <b>Memancing di</b> Kuala - <b>Pancing Kuala Lumpur</b> - Blogger Posted: 12 Oct 2014 06:08 PM PDT Program memancing kami pada kali ini ialah pada 27 dan 28 April 2013 di persekitaran pelantar minyak Resak, Kuala Terenganu dengan disertai 11 orang pemancing yang terdiri dari Ahmad Jais, Sulaiman Mohamad, Roslan Mat, Che Hashim Che Derahman, Zakaria Hassan, Ihsan Ashraf, Azman Ahmad, Azriman Ridzuan, Isa Hussin, Helmi, dan Awie. Ikuti catatan pengalaman beserta 5 buah klip video  Kereta yang dipandu AJ tiba pada 26/4/2013 (Jumaat)  Sesiapa yang berminat untuk menyewa  Bergambar di ruang tamu homestay Dari kiri depan: Awie, Zack, Helmi, Azriman dan Azman.  Bergambar bersama Pengurus Homestay  Sebahagian dari pemancing sudah tiba  En. Ihsan Ashraf bersama peralatan memancingnya...  Gambar dirakam dari tingkat atas boat.  Semasa boat sedang belayar menuju ke tengah lautan, kesempatan diambil untuk memasang peralatan memancing...   Penyediaan perambut dibuat oleh Pak Lah,   Bagi penduduk tempatan, mereka lebih suka memancing di pergigian pantai di waktu petang. Jika bernasib baik,  "Bukan rezeki kami bersama" En. Isa sebenarnya telah berjaya menawan seekor bapak ikan haruan tasik, tetapi malangnya semasa hendak mendaratkannya, tali pancing beliau  Sementara menanti ikan besar, kami di beri    Beberapa ekor ikan Sela Kuning  Zack bukan saja pandai memancing tapi pandai dan rajin menolong kerja-kerja di dapur...  Ikan yang sudah siap dibersihkan.  Cuaca yang panas terik tidak menghalang kami  Setelah belayar hampir 9 jam (secara henti-henti untuk memancing) (kepada yang sanggup, teruskan, kalau tak sanggup, boleh tidur...)  Pelantar minyak Resak, berdiri megah  Kepada pemancing yang pertama kali tiba    Bersama boat kami, terdapat 2 lagi buah boat yang memancing di persekitarannya...  Boat telahpun berlabuh, Helmi dan rakan-rakan sedang memasang umpan berupa sotong dan  Azriman sedang memasang umpan...  Pak Lah sedang menurunkan tali sauh  Zack sudah melontarkan mata pancingnya ke laut...  Awie sabar menanti umpannya diragut...  Sulaiman merupakan juara  Azman sedang mencuba nasib...  Isa merupakan seorang penangkap ikan sepat dan haruan yang handal semasa kecil di bendang milik keluarganya di Jitra, Kedah...  Che Hashim berasal dari Tanah Merah, Kelantan tidak pernah pulang dengan tangan kosong....  Helmi berasal dari Johor dan merupakan ahli baru kami,  Sulaiman menjadi perintis dan permulaan yang baik  Ikan Kerapu pertama berjaya dipancing oleh Sulaiman...  AJ tidaklah handal sangat, tapi untuk mendapat  Memancing ikan berlatar belakang  AJ, Helmi dan Zack teruja melihat lampu pelantar minyak  Roslan Mat yang berasal dari Bukit Mertajam berjaya menaikkan seekor ikan Cupak...  Ikan Cupak Roslan di anggarkan seberat 4 kilo...  Azman dapat seekor ikan Remong...  Lan dapat lagi ikan, kali ni anak ikan Merah...  Zack dah tak tahan panas hingga  Ihsan dapat Ibu Ikan Nyok-Nyok...  Azman pinjam ikan Ihsan untuk bergaya... "Mana tau lepas ni giliran dia pulak"  Ikan Nyok-Nyok Ihsan juga di anggarkan seberat 4 kilo...   Helmi menaikkan seekor ikan kerapu bersaiz agak besar.  Ikan Kerapu Helmi di anggarkan seberat 3 kilo...  Che Hashim tak pinjam ikan Helmi tapi bergambar dengan ikan yang dipancingnya. Secara kebetulan ikan mereka hampir sama...  Fenomena yang menakjubkan   Jurumudi boat juga bernama Awie sedang berwirid selepas menunaikan solat Subuh...  Pelantar Minyak ni sangat cantik  Rupa bentuknya seperti sebuah helikopter...   Isa terpesona dengan keindahan Pelantar Minyak  Lan dapat seekor anak Ikan Merah....  Awie sedang memancing.... Keadaan air laut nampak sedikit bergelora.  Awie dah selesai sembahyang, sekarang ni dia tengah periksa tali sauh...  "Kan dah kata tadi, AJ kalau setakat sekor dua ikan tak dak masalah baginya..."  Dua ekor ikan serentak dinaikkan  Isa dapat seekor Ikan Merah Pucat....  Mula-mula isa dapat dua ekor ikan kerapu sekali naik...  Selang beberapa saat, Helmi pulak dapat lagi seekor, "Tengok betul-betul...."  "Azriman dapat ikan Kerapu..."  "Lan pun dapat ikan Kerapu juga..." "Harap-harap, kau orang berdua ni  Ni baru lah lain sikit...kata orang Ganu, ikan Conor atau ikan Mudim...  "Selang beberapa minit Azriman dapat  Nampak gayanya Lan Mat lah juara kali ni... "Dia bawak naik seekor Ibu Kerisi..."   Letih dah aku nak menaip nama Ikan Kerapu... Mana pi ikan merah, takkan tak dak kot?  Kerapu lagi, tapi kali ni besar la sikit.... Terror la kau Zack....  Kerapu...Kerapu...Kerapu...  Dalam dok sebut-sebut, naik jugak ikan Merah akhirnya...  "Hebat la kau Lan, dua sekali kau dapat... satu ikan merah dan satu lagi ikan Kerapu Bara...."  Anggaran berat seekor adalah 3 kilo...  Ikan yang di pancing akan disimpan ke dalam tong besar berisi ais batu di dalam perut boat  Rezeki setakat ni, banyak lah jugak...  Che Hashim dapat ikan apa pulak ni?  Azman dengan ikan Kerapunya dianggarkan seberat 1 1/2 kilo....  Nampak gayanya umpan AJ macam telah mengena...  Betullah tu....AJ dapat dua ekor ikan sekaligus menggunakan   Sulaiman dengan ikan Kerapunya yang ke 4....  Lan dengan ikan Kerisi yang baru dipancingnya. Jumlah semua ikan yang diperolehinya setakat ini  Isa dah lima ekor....  Kecik-kecik cili padi...  Penangan mata pancing Apollo...  Leman sudah kumpul ikan Kerapu   Laut nampak tenang berbanding sebentar tadi...  Isa dah enam ekor...   Lan dapat dua ekor ikan kerapu sekaligus  Azriman kalau campur ikan yang ditangkap melalui pancing Apollo, sudah dua puluh ekor.  Awie sedang memeriksa alat GPS nya...   Tiap kali boat belayar untuk mengubah tempat, para pemancing dapatlah berehat...  Ihsan pula menggunakan ruang masa yang ada untuk membetulkan tali mata pancingnya...  Helmi sanggup berjemur di tengah panas untuk memastikan dia mendapat banyak ikan...  Usahanya tidak sia-sia...  Ikan yang kecil tak sepadan dengan  AJ nak sembahyang di tingkat atas,  Zack dapat Bapak Kerapu di anggarkan seberat 5 kilo....   Azman dapat Ibu Kerapu juga di anggarkan seberat 5 kilo...  Bapak dengan mak dah kena tangkap, macamana ikan nak membiak....  Ihsan bergaya dengan mak bapak kerapu....  Bot besar ni lalu, membuatkan boat kami Nasib baik tak karam,kalau tidak, nasib kami akan jadi  Che Hashim menjeling boat rescue tersebut...   Azriman pakar memancing dengan mata kail Apollo...  Selama ni kami kat Kuala Lumpur makan ikan yang dah di awet dengan bahan pengawet..  Sekarang kami nak makan ikan segar pulak...  Jangan lupa Bismillah Awie!!!  Sessi makan tengahari....  Seekor ikan yang sedang digoreng di dalam kuali...  Ihsan makan dengan penuh selera...  Mana cukup Man makan dalam mangkok kecil...  Helmi makan banyak sebab dia juga dapat banyak ikan...  Lautan luas tidak bertepi.....   Syarikat dah hilang seorang Pengurus Perladangan sebab  Setelah 2 hari 1 malam kami di laut, (27 - 28/4/2013),  Saudara Roslan Mat diistiharkan juara   Empat orang jejaka tampan yang serba boleh samada di laut dan juga di darat...  Senyum kepuasan...  Inilah hasil tangkapan kami... Sebenarnya banyak lagi, tapi kami sengaja tinggalkan di laut sebab susah nak bawak balik..   Tugas-tugas membahagi rezeki samarata, kami serahkan kepada Pak Lah....     ************************************************************************ 5 buah klip video di bawah ini telah diupload ke Youtube dan dicopy semula ke dalam artikel ini untuk tontonan pembaca dan semoga semuanya terhibur.... |
| Tempat <b>Memancing</b></b> <b>di Kuala Lumpur</b> - <b>Memancing di</b> Kuala Posted: 07 Jul 2014 12:00 AM PDT  'Alemy Maggi Ketam' Semerak
Anak watan Semerak yang pernah gagal dalam dunia perniagaan di Kuala Lumpur sebelum ini. Apabila pulang semula ke kampung duduk termenung memikirkan apalah sangat yang boleh dibuat berbekalkan latar belakang akademik yang ada lalu membuka sebuah kedai kecil di hujung kampung berdekatan rumahnya dan sungai. Pada siang hari tidak ramai pelanggan yang berkunjung kecuali malam. Mereka yang datang ini terdiri daripada kaki-kaki pancing yang datangnya dari serata tempat dalam negeri Kelantan kerana di situlah terletaknya sebuah struktur pintu penahan dan pelepasan air sungai yang dipanggil 'get' oleh orang-orang kampung di mana terdapat banyak ikan-ikan seperti siakap putih dan lain-lain yang menarik minat pemancing-pemancing untuk berkunjung ke situ pada malam hari. Di situlah bermulanya episod penjenamaan 'Alemy Maggi Ketam' secara tidak langsung. Alemy ada seorang ayah yang bekerja kampung yang selalu turun ke sungai menahan 'bito' ketam iaitu sejenis perangkap ketam yang diturunkan ke dasar sungai. Ketam yang diperolehi itu dibawanya ke warong Alemy selain dijual kepada orang-orang kampung. Kisah resipi ini bermula apabila ada pelanggan yang meminta supaya dibuatnya maggi rebus dengan ketam sebagai tambahan ke dalam menu. Hari berganti hari, bulan berganti bulan. Rasa sedap maggi bercampur ketam ini disukai pemancing-pemancing yang datang memancing di 'get' itu. Berita disebarkan dari mulut ke mulut bahawa terdapat satu warong kecil di 'get Kampung Lembah', Semerak yang menyediakan menu maggi ketam yang menyelerakan. Jadi pemancing pun tidaklah perlu risaukan perut yang lapar kerana warong ini dibuka sehingga pagi. Ada pula yang berpendapat bahawa ketam bagus untuk mengurangkan risiko jangkitan demam denggi walaupun ianya tiada pengesahan secara saintifik oleh mana-mana pakar perubatan. Alemy melihat bahawa peluang keemasan untuk mengembangkan perniagaannya tidak harus disia-siakan. Oleh kerana kedudukan warongnya agak jauh masuk ke dalam kampung, beliau membuat keputusan untuk keluar ke pekan Cherang Ruku dengan menyewa sebuah daripada kedai-kedai Majlis Daerah Pasir Puteh atau MDPP berhampiran tapak pasar malam. Di sinilah nama 'Alemy Maggi Ketam' mula mendapat penjenamaannya yang sebenar diperingkat nasional. Tokoh-tokoh ternama mulai datang untuk merasai hidangan istimewa ini. Ada yang berpangkat dan bergelar, ada tokoh-tokoh politik, ada ahli-ahli perniagaan dan tokoh-tokoh korporat, ada pegawai-pegawai tinggi kerajaan, ada selebriti-selebriti terkenal dan berbagai-bagai lapisan masyarakat yang datang dari seluruh negara. Dengan bantuan daripada kawan-kawan, gambar mereka yang pernah berkunjung ini diambil dan dipaparkan di dinding bahagian dalam kedainya. Pada mulanya Alemy hanya menyewa sebuah sahaja daripada deretan bangunan kedai-kedai MDPP ini. Oleh kerana sambutan begitu memberangsangkan, sekarang premis perniagaannya sudah dibesarkan kepada empat pintu secara bersambung. Pernah beliau sendiri memaklumkan kepada saya bahawa purata jualan atau 'sale' setiap malam ialah diantara RM3,000 ke RM5,000. Pernah juga katanya sewaktu musim pilihanraya kecil DUN Kuala Besut baru-baru ini, jualan yang diperolehinya mencecah RM50,000 untuk tempuh 10 malam walaupun pada masa itu ialah bulan Ramadan. Itu juga telah menyebabkan isu cuba dibangkitkan Pemuda UMNO Bahagian Pasir Puteh bahawa pemimpin-pemimpin dan orang-orang UMNO dari luarlah yang berkunjung ke kedai Alemy sedangkan Alemy sendiri orang PAS. Beliau berkata jika sesiapa yang ingin datang adalah digalakkan supaya membuat tempahan melalui telefon atau secara on-line terlebih dahulu. Untuk tujuan itu, anak-anaknya telah membantunya menyediakan sebuah website dalam internet iaitu www.alemymeggiketam.blogspot.com. Orang ramai bolehlah melayari laman webnya itu untuk mendapatkan maklumat lanjut dan membuat tempahan. Pelanggan-pelanggan tidak perlu bimbang tentang stok ketam hidup kerana beliau mengimportnya jika bekalan tempatan tidak mencukupi. Itu sekadar perspektif latar belakang seorang usahawan tempatan yang namanya sedang meniti di bibir semua orang. Seorang anak kampung biasa yang dimurahkan rezekinya oleh Allah SWT sehingga namanya menjadi begitu terkenal walaupun pernah gagal dalam bidang perniagaan lain di tempat orang iaitu di Kuala Lumpur. Orang-orang Kuala Lumpur pula sebaliknya ramai yang berkunjung apabila datang ke Kelantan. Tidak hairanlah jika satu hari nanti beliau membuka pula cawangan-cawangan di tempat lain, mungkin di seluruh tanah air termasuk Kuala Lumpur. Walaupun begitu, sesiapa sahaja yang belum mengenali Alemy ini sudah tentu akan terkejut besar jika bertemu dan bersemuka dengannya. Beliau sama sekali bukan sepadan dengan namanya. Dengan setiap hari menunggang motor dan bersinglet pagoda putih sahaja, sudah tentu orang tidak menyangka beliau ialah tuanpunya 'Alemy Maggi Ketam' yang tersohor itu. Apalagi jika pelanggan yang berkunjung jarang berpeluang berjumpa dengannya kerana beliau menggunakan sepenuh masanya berperanan sebagai ketua tukang masak di dapur dengan dibantu oleh isteri dan anak-anaknya, bukan sebagai 'towkey besar' dengan pakaian yang kemas dan cantik. Bukan tidak ada ushawan-ushawan lain yang juga berjaya di Semerak. Namun, mereka yang ada ini kebanyakannya cepat mempamerkan kejayaan perniagaan mereka dengan berkereta besar dan berpakaian mahal. Kalau kontraktor contohnya, sudah tentulah awal-awal lagi memandu kereta mewah dan memakai jam'Rado' contohnya, walaupun projek hanyalah kelas F sahaja. Sebagai anak Semerak saya merasa bangga dengan adanya seorang usahawan muda tempatan seperti Alemy ini. Beliau patut dicontohi kerana walaupun sudah dianggap berjaya tetapi masih mengekalkan sikap rendah diri dengan tidak mahu mempamerkan apa-apa pada dirinya yang boleh melambangkan kejayaan perniagaannya secara riak dan takabbur. Itulah kisah kejayaannya yang bermula hanya dengan satu resipi percubaan semata-mata diatas permintaan kaki-kaki pancing malam. Alemy tidak boleh lupa kepada kaki-kaki pancing yang telah membantu memberikan ilham ini kepadanya kerana beliau tidak pernah menyangka dan menduga bahawa 'experiment' ini telah membawanya kepada satu dimensi baru dalam hidupnya. Jenama ini menjadi miliknya. (nota: saya menulis tentang beliau secara sukarela tanpa sesiapa pun memintanya dan tanpa sebarang niat yang lain melainkan untuk tujuan supaya diambil contoh oleh lain-lain usahawan terutamanya dalam soal menunjuk-nunjuk) Syabas Alemy dan Tahniah. Oleh Wan Ab Malek Bin Wan Noh Semerak. |
| You are subscribed to email updates from memancing di kuala lumpur - Google Blog Search To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
| Google Inc., 1600 Amphitheatre Parkway, Mountain View, CA 94043, United States | |
